Yuhu................
Pada kesempatan ini, saya akan memberikan penjelasan tentang percobaan dengan
menggunakan Galvanometer.
Yuk simak penjelasannya.
1. Judul : GALVANOMETER
2. Tujuan :
2.1 Dapat
mampu membuat rangkaian arus DC dalam orde µA
2.2 Dapat
mampu melakukan pengukuran arus Dc dalam orde µA dengan galvanometer.
2.3 Dapat
memelihara galvanometer.
2.4 Dapat
menentukan tahanan dalam galvanometer.
3. Dasar Teori :
Galvanometer merupakan
salah satu alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur kuat arus maupun
beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer bekerja berdasarkan
gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz
yang mempengaruhinya. Arah gaya lorentz pada muatan yang bergerak dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya lorentz(F) akibat dari arus
listrik(I). Dalam satuan medan magnet(B).
Untuk muatan positif
arah gerak dan dibawah kumparan. Sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara
dan kutub selatan mengalami gaya lorentz yang sama besar, tetapi berlawanan
arah, yang menyababkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua
pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu.
Putaran dari kumparan didefenisikan oleh sebuah jarum untuk menunjukkan pada
skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan arus listrik yang
diukur.
Gaya lorentz pada kawat konduktor
dimana :
F = gaya lorenz (N)
B = Induksi magnetik(T)
I = Kuat arus (A)
L = panjang (m)
= sudut yang diapit terkecil antara I dengan B
Sensitivitas Galvanometer
Untuk menyatakan sensitivitas
galvanometer, umumnya dipakai tiga defleksi yaitu:
1. Sensitivitas
Arus (current sensitivity)
Sensitivitas arus adalah perbandingan defleksi
galvanometer terhadap arus yang menghasilkan defleksi tersebut. Biasanya arus
dinyatakan dalam µA dan defleksi dalam mm. Defleksi dapat dinyatakan bagian
skala. Secara matematis :
dimana :
d=
defleksi dalvanometer (mm)
I= arus galvanometer
(µA)
2. Sensitivitas
Tegangan (Voltage sensitivity)
Sensitivitas
tegangan didefenisikan sebagai perbandingan defleksi galvanometer terhadap
tegangan yang menghasilkannya. Oleh karena itu:
dimana:
d=
defleksi Galvanometer(mm)
V=
Tegangan (mV)
3. Sensitivitas
megaohm (megaohm sensitivity)
Tahanan
yang dihubungkan secara seri dengan galvanometer agar menghasilkan defleksi
sebesar satu bagian skala bila tegangan 1V dimasukkan diparalelkan diabaikan
terhadap tahanan yang seri dengannya. Arus yang dimasukkan praktis sama dengan dan menghasilkan defleksi sebesar satu
bagian(divisi). Secara numerik, sentisivitas megaohm sama dengan arus sehingga:
dimana:
d= defleksi
galvanometer (mm)
I= arus galvanometer
(µA)
(William,1994:60-61).
Galvanometer Balistik
Untuk
mengukur fluksi magnit digunakan galvanometer balistik, dimana galvanometer ini
bekerja menggunakan prinsip d’Arsonval dan dirancang khusus untuk pemakaian
selama 20-30 sekon dengan kecepatan tinggi. Pada pengukuran balistik ini,
kumparan menerima suatu impuls arus sesaat, mengakibatkan kumparan berayun ke
satu sisi dan kemudian kembali berhenti dan gerakan berisolasi.
Jika
impuls arus yang singkat, maka defleksi mula-mula dari posisi berhenti
berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan muatan listrik melalui kumparan.
Nilai relatif impuls arus yang diukur dengan/ dalam defleksi sudut mula-mula
yang diukur dalam defleksi sudut mula-mula dari komponen adalah:
dimana:
Q= muatan listrik (Coluomb)
K= Kepekaan Galvanometer (Coloumb/Radian
defleksi)
defleksi sudut kumparan (Radian)
Harga kepekaan
galvanometer(K) dipengaruhi oleh redaman dan besarnya diperoleh secara
eksperimental, melalui pemeriksaan kalibrasi pada kondisi pemakaian yang nyata.
Untuk mengkalibrasi galvanometer, digunakan beberapa metedo yaitu:
1. Metode
kapasitor
2. Metode
solenoida
3. Metode
induktasi bersama
Induksi Elektromagnetik
Terjadinya
induksi elektromagnetik ketika kutub utama magnet digerakkan memasuku kumparan.
Jarum galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang). Ketika
magnet tersebut didiamkan sejenak didalam kumparan. Ketika magnet batang
dikeluarkan maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah berlawanan.
Jarum
galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam kumparan.
Arus listrik timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau
keluar dari kumparan. Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak
listrikinduksi(ggl induksi).
Ketika
magnet batang digerakkan masuk, terjadi perubahan jumlah garis gaya memotong
kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang mengalir) ketika magnet
batang diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol. Ketika magnet
batang dikeluarkan jadi pengurangan jumlah garis gaya magnetikyang memotong
kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).
Jadi,
akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada
kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang
memotong kumparan disebut arus induksi (jurnal.teknik pomits.2014).
Menurut Fatima,dkk
dalam penelitiannya(2014). Pada percobaan virtual materi faktor-faktor yang
mempengaruhi besar ggl induksi yang dilakukan dengan menggeser scroll untuk
mengalirkan air yang berdampak pada terjadinya pergerakan pada magnet. Kemudian
mengatur kekuatan magnet pada saat percobaan dan kemudian dilakukan dua kali
dengan mengatur ulang kekuatan magnet dengan catatan kekuatan magnet pada saat
2 percobaan berbeda. Bertujuan untuk dapa membandingkan besar arus induksi yang
timbul saat kekuatan magnet divariasikan. Kemudian dengan kekuatan magnet
tetap, scroll box pada aliran air digeser jauh sehingga pergerakan magnet
menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Perbedaan besar arus induksi yang terjadi
dapat dilihat pada penimpangan jarum galvanometer.
4. Alat dan Komponen
1. Galvanometer(basicmeter)
dengan batas ukur
2. Tahanan
1 buah
3. Tahanan
1 buah
4. Kabel
penghubung 10 buah
5. Baterai
1,5V 1 buah
6. Tempat
baterai 1 buah
7. Bola
lampu senter 1 buah
5. Prosedur
Kerja
1. buatlah
rangkaian seperti gambar a
2. hitunglah
besar arus yang melalui galvanometer() menurut teori
3. selanjunya
hubungkan saklar S, kemudian amati besarnya arus yang mengalir pada
galvanometer()
4. hitunglah
garga RG
5. untuk
rangkaian yang sama, lakukanlah pengukuran berulang sebanyak 5kali catat data
yang dipepoleh pada kolom data
6. buatlah
rangkaian seperti pada gambar b
7. hubungkan
saklar S. Selanjutnya amati besar arus yang mengalir pada galvanometer dan
amati bola lampu nyala/tidak nyala.
8. Buatlah
rangkaian seperti gambar c
9. Carilah
besar arus melalui teori yang melaliu galvanometer()
10. Selanjutnya
hubungkan saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada galvanometer()
11. Untuk
rangkian yang sama, lakukan pengukuran berulang sebanyak 5 kali. Catat data
yang diperoleh pada kolom data
12. Buatlah
seperti gambar d
13. Hubungkan
saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada galvanometer serta bola lampu
nyala/tidak nyala.
6. Hasil
dan Pembahasan
Yap, hanya itu yang bisa saya jelaskan.
Mau tau lebih lanjut? Yuk klik link berikut: download
Komentar
Posting Komentar