TM1 SBM : Penerapan Model Pencapaian Konsep dalam Pembelajaran



Menurut Aunurrahman (2016: 158), model pencapaian konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat dipelajari dengan tepat dan efisien. Model ini memiliki pandangan bahwa para siswa tidak hanya dituntut untuk mampu membentuk konsep melalui proses pengklasifikasian data akan tetapi mereka juga harus dapa membentuk susunan konsep dengan kemampuannya sendiri.
Penerapan model pencapaian konsep dalam pembelajaran meliputi 3 tahap pokok, yaitu:
Tahap pertama, presentasi data dan identifikasi konsep, yang meliputi kegiatan:
1.      Guru mempresentasikan contoh-contoh nama,
2.      Siswa membandingkan ciri positif dan negatif dari contoh yang dikemukakan,
3.      Siswa menyimpulkan dan menguji hipotesis,
4.      Siswa memberikan arti sesuai dengan ciri-ciri essensial.

Tahap kedua, menguji pencapaian konsep yang meliputi beberapa kegiatan:
  1.  Siswa mengidentifikasi tambahan contoh yang tidak memiliki nama,
  2. Guru mengkonfirmasi hipotesis, konsep nama dan definisi sesuai dengan ciri-ciri essensial.

Tahap ketiga, menganalisis kemampuan berpikir strategis, yang meliputi:
  1. Siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka,
  2. Siswa mendiskusikan hipotesis dan atribut-atirbut,
  3. Siswa mendiskusikan bentuk dan jumlah hipotesis.


Setelah mengetahui pengertian dan tahapannya, lalu bagaimana penerapannya di sekolah?

Menurut penelitian Nondo, dkk (2016), yang melakukan penelitian disuatu SMA negeri di Palu menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pencapaian konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep Fisika pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan guru. Pada siklus I menunjukan bahwa ketuntasan belajar klasikal belum memenuhi indikator kinerja. Aktivitas siswa berada pada kategori cukup dan guru berada pada kategori baik. Aktivitas siswa belum memenuhi indikator kinerja dan guru telah memenuhi indikator kinejra. Pada siklus II juga menunjukan bahwa ketuntasan belajar klasikal belum memenuhi indikator kinerja. Aktivitas siswa berada pada kategori baik dan guru berada pada kategori sangat baik, aktivitas siswa dan guru telah memenuhi indikator kinerja.


Daftar Pustaka

Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Nondo, F.T., dkk. 2016. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT). Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep Fisika pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu. Vol.4 No.4.

Komentar